Oleh : Syuhudul Anwar M. Ag
Manusia adalah mahluk alloh yang memiliki kelebihan-kelebihan. Meskipun sebenarnya kelebihannya hanya satu, tapi dengan yang satu ini, manusia bisa meraih banyak kelebihan dan berada di atas derajat mahluk lainnya. Apakah kelebihan itu? Yakni manusia memiliki qalbu. Yang di dalam qalbu itu berisi akal untuk berfikir, hati untuk merasa, dan rasa untuk selalu bersama alloh.
Syaikh Sirri saqoty: “Lisanmu penterjemah hatimu, wajahmu cerminan hatimu, terlihat jelas pada wajah apa yang disembunyikan qalbu”. Lisan dan qalbu adalah kelebihan yang dimiliki oleh manusia, yang saya maksudkan. Lisan untuk bicara, dan qalbu untuk menerawang, berfikir, bernalar, menimbang-nimbang, dan aktifitas di alam idea lain yang melibatkan otak kita.
Alloh berfirman: dan sungguh kami telah mulyakan keturunan adam. Tetapi kemuliaan yang dimaksud hanya bisa diraih jika manusia telah menapaki jalan tauhid. Jika tidak demikian, maka kemuliaan tersebut tidak ada nilainya, karena bisa menyebabkan manusia itu sendiri terjerembab ke dalam jurang kehinaan yang lebih hina daripada binatang.
Alloh berfirman: dan jika mereka beristiqomah pada jalan/thoriqoh maka mereka akan mendapatkan limpahan air. Bukan hanya karomah atau kemulyaan, tetapi limpahan air/ rahmat dari alloh pun didapat. Maka perlu beristiqomah pada jalan yang membuat manusia menjadi sangat ber-tauhid. Sehingga manusia bisa benar-benar berada lebih tinggi di atas mahluk lain bahkan manusia bisa menjadi wakil alloh di muka bumi ini. Bukan hanya limpahan rahmat, tetapi manusia bisa menjadi rahmat bagi seluruh alam ini.
Macam-macam manusia menurut syaikh abdul qadir qs:
1. Orang yang tanpa lisan dan tanpa qalbu. Mereka adalah manusia-manusia ahli maksiyat. Mereka akan terus seperti itu hingga alloh memberinya cahaya keimanan ke dalam qalbu mereka.
2. Memiliki lisan tanpa qalbu. Mereka berbicara tentang hikmah-hikmah atau ilmu-ilmu tentang kehidupan tetapi tidak mengamalkannya. Hadis: yang paling aku takutkan menimpa ummatku adalah adanya munafiqun yang lisannya berilmu. Hadis: yang paling aku takutkan menimpa ummatku adalah adanya ulama yang melakukan keburukan.
3. Memiliki qalbu tanpa lisan. Mereka adalah mukminun yang disembunyikan oleh alloh dari mahluknya, mereka dibukakan pandangan atas kelemahan diri mereka sendiri, hati mereka diberi pancaran cahaya dan membuat mereka yakin bahwa keselamatan ada pada diam.
4. Memiliki lisan dan qalbu. Mereka adalah manusia-manusia yang selalu dirindukan oleh penghuni malakut dan mereka adalah orang-orang yang termasuk kepada hadis: barang siapa yang belajar dan mengamalkan hasil pembelajarannya dan menjadi tahulah ia, maka ia dipanggil di malakut sebagai mahluk yang agung.
Ada tiga kesimpulan, di antara macam-macam manusia tersebut, ada yang memang harus diberi informasi tentang risalah (tauhid) dan ada juga yang harus memberi informasi tentang risalah, juga ada yang tidak perlu diberi informasi tentang risalah. Yang pertama, harus diberi informasi, yang kedua, diberi peringatan, yang ketiga berdiam diri adalah pilihan mereka karena mereka telah berada pada jalurnya, yang keempat, yang harus memberikan contoh dan memberikan informasi dan harus kita minta informasi darinya tentang risalah.
Dan mengapa risalah?? Ibnu Taimiyyah: risalah merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh hamba, mereka harus memilikinya, dan kebutuhan mereka atas risalah melebihi kebutuhan mereka atas segala sesuatu yang lain. Goldziher: kita harus percaya bahwa dalam manhaj islam itu ada kekuatan positif yang mampu mengarahkan manusia kepada kebaikan.
Bagaimanapun risalah yang dibawa oleh nabi muhammad saw adalah risalah yang mulia. Karena risalah ini adalah rahmat dan kebaikan untuk seluruh alam ini. Tidak ada sedikitpun dalam risalah, sesuatu yang mengarahkan manusia agar menjadi ancaman bagi kehidupan bahkan alloh berkehendak untuk menciptakan manusia yang menjadi wakilnya di muka bumi yang bertugas mengurusi kehidupan dan melestarikan kehidupan bumi dan jagar raya ini. Atau dikenal dengan khalifah fil ardl.
0 Komentar