Advertisement

Fwd: KEAGUNGAN MURSYID


KH. Irfan Zidni

(Wakil Talqin TQN PP Suryalaya)

 

Rosululloh SAW bersabda :

 

فَضلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِيْ عَلَى اَدْنَاكُمْ

"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah itu seperti keutamaanku dari orang yang paling rendah di antara kalian" (HR. At-Tirmidzi No.2609)

فَضْلُ العَالِمِ عَلىَ العَابِدِ كَفَضْلِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ عَلىَ سَائِرِ الكَوَاكِبِ

"Keutamaan seorang alim atas ahli ibadah bagaikan keutamaan bulan di malam purnama atas seluruh bintang-bintang." (Kitab Lubabul Hadits)

 

Maka seperti imam Al-Ghozali saat pertama kali ia berbicara di hadapan orang ketika beliau disuruh bicara didepan orang, lalu kata Imam Ghozali, "Orang yang kehilangan cahaya, saya ini tidak punya cahaya, maka bagaimana mungkin saya bisa menyebarkan cahaya kepada orang lain."

 

Maka pada kesempatan kali ini, yang saya harapkan adalah pantulan cahaya dari seorang faqih Guru Mursyid Syekh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul al-Qodiri qs. (Abah Gaos) mudah-mudahan terpantulkan cahayanya kepada kita semua. Bahkan syetan itu lebih memilih berhadapan dengan 1000 orang ahli ibadah daripada menghadapi seorang yang faqih.

Rosululloh bersabda,

فَقِيْهٌ وَاحِدٌ اَشَدُّ عَلَى الشَّيْطَانِ مِنْ أَلْفٍ عَابِدٍ

"Satu orang yang faqih (berilmu) lebih ditakuti oleh syetan daripada 1000 orang ahli ibadah"  (HR.at-Tirmidzi)

 

Saya baru 1 tahun mengenal TQN PPS, selama ini saya mengenal TQN dari jalur Syekh Abdul Karim Banten, setiap bulan saya ikut manaqib ke Pesantren Sirnarasa dan Pesantren Jagat 'Arsy, tapi belum ditalqin. Hingga pada suatu ketika dalam khidmat ilmiyah KH. M. Sholeh Mukhtar HA dalam ceramahnya mengatakan bahwa orang yang belum ditalqin yang ikut acara manaqib itu seperti orang yang masuk Rumah Makan Padang tapi baca menu doang tanpa bisa meni'mati.

Bulan Mei 2013 saya ditaqdirkan bertemu dengan Abah Gaos dan jama'ahnya di Mekkah Al-Mukarromah, saya tidak ikut rombongan beliau, saya saat itu juga membawa rombongan, dan pada saat itu saya ikut menyaksikan bagaimana Masjidil Harom menyambut Syekh Mursyid TQN PPS ke-38. Di atas pintu masuk ada penunjuk suhu udara di lingkungan Masjidil Harom, dan biasanya setiap malam itu suhu di Masjidil Harom berkisar pada 450 - 500, saya yang berada di Masjidil Harom untuk thowaf menyaksikan bahwa ketika beliau memasuki Masjidil Harom, suhu menunjukkan 380.

 

Pada tanggal 21 Agustus 2013 saya meminta ijazah kitab beliau Majmu Rosa-il, setelah diberi ijazah, saya pulang dan saya tidur dan bermimpi dipakaikan kopiah/peci oleh Abah Gaos. Ketika saya bertemu dengan Abah lagi saya pasrah kepada Abah, lalu Abah masuk ke kamar dan memberi saya kopiah dan sorban. Tapi sampai pada saat itu, saya masih belum juga minta talqin. Saya hanya berdo'a dalam hati, Ya Alloh, jangan sampai saya seperti yang dikatakan oleh Nabi SAW ketika beliau menasehati Siti Fatimah,"Hai Fatimah, engkau jangan memalukan diriku dihadapan Alloh di akhirat nanti ketika orang-orang di luar ahlul bait membawa amal-amal perbuatan yang baik, sedangkan engkau dan seluruh keluargamu Cuma membawa nasabku saja tidak membawa amal-amal baikmu."

Saya juga takut ketika saya masuk ke Thoriqoh Qodiriyyah Naqsyabandiyyah hanya dengan mengandalkan nasab saja, saya takut mempermalukan abah nanti di akhirat. Pada tanggal 3 Agustus 2013 ketika 1 hari menjelang Ulang Tahun Abah, malam itu saya mimpi ditalqin oleh Abah Gaos. Maka pada jam 3 dini hari, saya menelpon abah, "Abah ajarin saya dzikir". Abah menjawab,"Kan sudah". Saya bertanya lagi,"Jadi saya diakui jadi anak abah dunia akhirat?". Abah menjawab lagi,"Abah ridlo denganmu dunia akhirat". Langsung saya sujud syukur. Kemudian saya ikut talqin secara zhohir melalui KH.M. Sholeh Mukhtar HA. Saya kemudian diperintahkan untuk menulis ulang buku-buku abah. Semoga saya diberikan kekuatan dan karomahnya. 

 

Ketika ada orang-orang yang menyakiti/menghina abah, melalui lisannya, melalui telepon, twitter, facebook, dan lain sebagainya, abah itu lebih memilih diam berpegang teguh kepada tanbih, "Harus menyayangi orang yang membenci kepadamu". Itu adalah akhlaq Rosululloh SAW. Ketika Rosululloh SAW hijrah ke Tho'if, beliau dilempari batu dan kotoran hingga malaikat turun dan berkata,"Ya Rosul, kami diperintahkan oleh Alloh untuk tunduk dan patuh terhadap perintahmu, jika tuan ingin gunung ini hancur, maka akan kami hancurkan."

Rosululloh SAW bersabda,

اَللَّهُمَّ اهْدِهِمْ فَإِنَّهُمْ لاَيَعْلَمُوْنَ

"Ya Alloh, berilah mereka hidayah, karena sesungguhnya mereka tidaklah mengetahui."

 

Abah Gaos pun demikian, "Siapapun yang melawan abah, janganlah dilawan" dan abah berdo'a seperti sabda Nabi SAW.

اَللَّهُمَّ اهْدِهِمْ فَإِنَّهُمْ لاَيَعْلَمُوْنَ   

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (٨٢)فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (٨٣)

 

 

 

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar

SITUS JUAL BELI DAN INFO PELUANG USAHA